Home » , , » Inilah Alat Pengontrol BBM Bersubsidi Yang Dipasang oleh Pertamina

Inilah Alat Pengontrol BBM Bersubsidi Yang Dipasang oleh Pertamina

 BBM Bersubsidi - Saat ini PT Pertamina sedang dalam rangka pemasangan alat monitoring BBM secara bertahap di sekitar 5000 SPBU Pertamina yang rencananya akan mulai diberlakukan mulai Juli 2013 mendatang.Sedangkan vendor yang mensupply dan yang melakukan pemasangan alat ini adalah PT Inti (Industri Telekomunikasi Indonesia) yang menguasi betul cara kerja alat ini.

Hanung Budya selaku direktur Pemasaran dan Perdagangan di PT. Pertamina mengungkapkan bahwa PT Inti yang merupakan salah satu perusahaan BUMN itu sudah mengadakan uji coba terhadap alat monitoring untuk mengendalikan BBM bersubsidi tersebut di beberapa SPBU di Jakarta dan sekitar Sukabumi yang sesuai hasil analisa alat ini terbukti ampuh dan efisien untuk digunakan sebagai pengendali BBM bersubsidi.


Sejak April kemarin sudah diadakan proyek percontohan dengan pemasangan alat monitorin BBM tersebut di sekitar 700 SPBU di Jakarta yang rencananya akan terus dilanjutkan hingga Juli 2013 mendatang.

Hanung juga sempat mengatakan bahwa pengembangan teknologi pada alat pengendali BBM ini mampu untuk mengontrol quota konsumsi BBM secara individu baik pada motor maupun mobil.

Secara umum alat monitoring BBM ini bekerja dengan cara mengontrol pengeluaran minyak melalui slang (nozzle) dengan bantuan alat tera. Sebagai contoh jika ada mobil yang tergolong mendapat minyak non subsidi, jika mobil tersebut mencoba mengisi dengan BBM bersubsidi maka minyak tidak akan keluar dari nozzle tersebut karena nozzle dikunci dengan alat pengontrol BBM ini.

alat pengontrol bbm


"Misalnya jika mobil cuma dapat jatah BBM subsidi Rp100.000 per hari dan motor Rp20.000 per hari ini, nah kalau mereka sudah mengisi sesuai quota, maka secara otomatis tidak bisa dapat lagi mengisi hari itu. Kalau curang maka itu akan tercatat oleh sistem sehingga bisa diketahui dengan mudah. Nanti data centernya ada di Pertamina sehingga namanya sistem Monitoring dan Pengendalian BBM PSO." Ungkap Hanung.

Di lain pihak, Karen Agustiawan selaku Dirut Pertamina menambahkan bahwa langkah ini merupakan wujud dan respon dari PT Pertamina dalam rangka membantu pemerintah mencari solusi atas masalah pengendalian BBM ini. Bahka Karen sendiri telah melakukan presentase di hadapan menko perekonomian Hatta Rajasa beberapa waktu yang lalu.

Sebagai informasi tambahan yang dijelaskan oleh Hanung bahwa kebutuhan akan alat pengendali BBM ini adalah sebanyak 92.000 alat dikarenakan jumlah SPBU Pertamina di Indonesia adalah sebanyak 5270 unit dengan total jumlah slang sebanyak 92.000. Hanung optimis bahwa alat ini akan menjadi sangat efektif untuk mendalikan pendistribusian BBM bersubsidi di masyarakat kita.

Advertisement:

0 komentar:

Post a Comment