Home » » Berita Ekonomi : Presiden SBY Diteror 700 SMS Karena Ketidakjelasan Kebijakan BBM

Berita Ekonomi : Presiden SBY Diteror 700 SMS Karena Ketidakjelasan Kebijakan BBM

Berita Ekonomi - Pagi ini ada pengakuan unik dari Presiden SBY yang menyampaikan bahwa beliau mendapat raturan kiriman sms dari masyarakat yang isinya meminta kejelasan tentang kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dinilai terus mengulur waktu. Ironisnya, sekitar 40-an SMS yang diterima Presiden SBY justru mendesak agar harga BBM segera dinaikkan.

Seperti yang terdapat di situs Sekretariat Kabinet hari ini (08 Mei 2013), Sardan Marbun yang merupakan salah satu staff di SKP (Staff Khusus Presiden) bidang Komunikasi Sosial menjelaskan bahwa sebenarnya rakyat masih terus menunggu kejelasan terkait masalah kenaikan harga BBM.


Ironisnya lagi di beberapa daerah sudah terdapat laporan mengenai kelangkaan BBM. Padahal masyarakat yang kurang mampu masih terus mengharapkan kompensasi terhadap tingginya harga BBM dengan maksud agar beban hidup mereka lebih ringan.

Tidak hanya hari ini, pada kurun waktu antara tanggal 16 sampai 30 April 2013 kemaren, Presiden SBY juga mendapat kiriman 5000 lebih SMS dan surat melalui PO BOX 9949 sejumlah 37 surat berisi pengaduan masyarakat terkait masalah BBM ini.

Jika diklasifikasi dari SMS yang sekitar 700-an yang diterima oleh Presiden SBY tersebut, maka sekitar 40% mendukung kenaikan harga BBM, 36% menyatakan netral, dan sisanya menyatakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM.

Salah satu bunyi SMS yang berupa dukungan seperti ini "Kalau begini terus masyarakat kacau, maka lebih baik menaikkan harga BBM menggunakan satu harga antara Rp5.500-Rp6.000 itu akan lebih baik dan tidak butuh pengawasan".

Sementara SMS yang netral salah satunya berbunyi meminta wacana penghapusan subsidi BBM bukanlah digantikan dengan wacana penggunaan gas pengganti bahan bakar minyak.
Dan SMS yang berisikan pernyataan netral ada yang isinya meminta agar penghapusan subsidi bahan bakar minyak tidak harus diganti dengan kebijakan penggunaan gas sebagai ganti bahan bakar minyak.

Termasuk berikut salah satu SMS yang negatif berbunyi seakan-akan menyudutkan Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dinaikkan lagi. "Pemerintah ada kepentingan politik, yang dirugikan rakyat lagi. BBM naik, pajak naik, rakyat menjerit," begitu isi SMS tersebut.

Nah, kira – kira pendapat anda sendiri seperti apa? Silakan tulis pada kolom komentar di bawah.
Advertisement:

1 komentar:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete