Berita Ekonomi - Terkait dengan pernyataan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tentang masalah pelepasan Telkomvision, yang dimana menurut mereka jika hal ini tidak terjadi maka ini akan membebani keuangan induk perusahaan yang terus memperlihatkan dampak kerugian
Andri Herawan selaku AVP News & Information Management Telkom mengatakan, dengan pelepasan nilai saham yang terjadi mencapai sebesar 80 persen Telkomvision ke Chairul Tanjung Corp (CT Corp), kejadian itu akan memberikan suatu momentum bagi perusahaan televisi berbayar itu untuk bisa bersaing dan berkembang lebih besar lagi . "Memang, jika dihitung - hitung bebannya tidak terlalu signifikan, tetapi itu bisa memberikan suatu dampak yang positif bagi layanan TV berbayar Telkomvision itu sendiri. Selain itu juga, tentu ini akan memberikan sebuah keuntungan bagi perusahaan sekelas CT Corp," ujar Andri Herawan
Andri juga mengatakan bahwasanya penjualan saham Telkomvision tersebut tidak memiliki motif apa-apa, terkecuali itu hanyalah karena sebuah alasan bisnis. Melalui cara yang diambil dan diputuskan PT. Telkom ini, pihak-pihak yang terlibat didalam transaksi yang terjadi ini akan memperoleh sebuah keuntungan besar. Tercatat, sampai pada tahun 2012, pendapatan bersih dari Telkomvison mencapai Rp 405 miliar atau naik 56 % dari sebelumnya pada akhir 2011 yang hanya mencapai Rp 259 miliar. Menurut dia juga, walaupun pendapatan telah naik, hal yang terjadi itu tidak mencerminkan beban - beban yang telah ada. "Terutama beban operasional yang terjadi sehingga perusahaan bisa merugi. Kerugiaan perusahaan sudah terjadi selama beberapa tahun belakangan ini," katanya
Sebelumnya, penjualan saham besar - besaran Telkomvision kepada perusahaan milik Chairul Tanjung tersebut menuai berbagai macam reaksi berbeda dari sejumlah pihak. Seperti juga yang dikatakan oleh Drajad H Wibowo sebagai seorang Ekonom Sustainable Development Indonesia, ia menyatakan, terjadinya proses penjualan saham ini dinilai tidak memiliki suatu urgensi terhadap kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
"Tidak jelas tentang alasan strategis tentang penjualan Telkomvision oleh PT. Telkom. Tidak ada alasan sama sekali yang menguat!" ujarnya Drajad menambahkan. Malahan ini, kata Drajad, dengan terjadinya penjualan saham Telkomvision, perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut itu kehilangan kesempatan bisnis yang mempunyai prospek cerah yang juga menjadi andalan pada masa depannya nanti.
Drajat juga menambahkan, jika Telkom hanya membutuhkan likuiditas, sebenarnya perusahaan dapat mencari dana dari pasar dengan sangat mudah dan lancar.
0 komentar:
Post a Comment