PT. Aneka Tambang Tbk ( Antam ) telah menggunakan dana belanja modal sebesar Rp. 1,1 triliun pada semester I tahun 2013, hal ini sudah memakan 18,48 % dari total alokasi dana di tahun ini yang besarnya mencapai Rp. 5,95 triliun.
76 persen dari belanja modal atau Capital expenditur/capex akan dipakai untuk pengembangan, 16 persennya untuk investasi rutin, dan sisanya akan ditangguhkan terkait dengan kegiatan eksplorasi yang diungkapkan oleh Antam Tato Miraza, Direktur Utama PT Aneka Tambang, Tbk.
“Realisasi capex semester I-2013 merefleksikan fase Perusahaan yang dalam kondisi tengah mengalami pertumbuhan. Kami memiliki komitmen kuat untuk tetap bertumbuh dengan tetap memperhatikan prinsip prudent dalam merealisasikan proyek-proyek pengembangan yang bersifat hilir dan melakukan kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan nilai pemegang saham di tengah kondisi harga komoditas sekarang ini yang sedang bergejolak tidak baik,” tandasnya pada kamis kemarin saat acara keterbukaan informasi.
Kegiatan Antam yang berpengaruh pada alokasi capex adalah dana yang digunakan untuk perluasan pabrik FeronikelPomalaa ( P3FP ) hal ini dilakukan pada 6 bulan pertama dan memakan biaya sebesar Rp 322 Miliar dan pengembangan Proyek Feronikel di Halmahera Timur dengan total biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp. 200 miliar.
Penggunaan dana rutin yang lain untuk capex adalah digunakan bisnis pertambangan (UBP) emas dengan biaya belanja modal terbesar yaitu Rp 105 Miliar, unit bisnis pengolahan pemurnian ( UBPP ) Logam mulai sebesar Rp 24 Miliar dan 17 Miliar yang dialokasikan untuk UBP Nikel Sulawesi Tenggara.
Tato Miraza mengecap bahwa akibat rendahnya serapan capex pada semester I-2013 dikarenakan perseroan menerapkan program efisiensi yang berfokus pada keyinitiatives serta realisasi di proyek P3FP danproyek Feronikel Halmahera Timur. Terhadap dua proyek tersebut, perseroan masih memfokuskan terhadap pekerjaan awal.
Sampai dengan akhir Juni 2013, konstruksi proyek-proyek utama Antam masih sesuai dengan yang dijadwalkan. Dan proyek yang dimaksud dalam hal ini adalah Chemical GradeAlumina (CGA) Tayan, proyek Feronikel Halmahera Timur, proyek perluasan pabrik FeronikelPomalaa, yang juga mencakup pembangunan PLTU Pomalaa.
Proyek CGA akan melaksanakan Konstruksi proyek dan hasil CGA Tayan saat ini telah mencapai 95 persen, sedangkan proyek Feronikel Halmahera Timur konstruksinya bisa dibilang baru ‘bayi’ yaitu sebesar 5 persen, dan perluasan pabrik FeronikelPomalaa saat ini sudah mencapai 27 persen per akhir Juni 2013.
No comments:
Post a Comment