Pengertian Dasar Perekonomian Terbuka

Perekonomian Terbuka – Definisi dari perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang tentunya dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya. Dalam pengertian lain perekonomian terbuka juga disebut sebagai perekonomian empat sektor yang memang mencakup empat kriteria, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.

Kita tahu bahwa kegiatan perdagangan internasional antar negara saat ini adalah suatu kegiatan ekonomi yang sudah sangat sering terjadi di lapangan.


Sistem Perekonomian Terbuka Sudah Ada Sejak Zaman Dulu

Tidak hanya di zaman sekarang ini, beberapa abad yang lalu para pedagang yang berlayar dengan kapal juga sudah melakukan kegiatan jual beli barang antar wilayah padahal perekonomian saat itu belum berkembang seperti sekarang ini. Jika kita nilai kegiatan ekspor dan impor sekarang ini justru memiliki peranan penting dalam perekonomian antar negara yang salah satu penyebabnya mungkin karena perbedaan sumber daya dan perbedaan kepentingan antar negara yang satu dengan negara yang lainnya.

Secara umum pada sistem perekonomian terbuka ini produsen memiliki hak untuk melakukan kegiatan penjualan produk atau barang ke negara – negara lain (ekspor) dan juga sebaliknya, yaitu melakukan kegiatan pembelian produk atau barang yang berasal dari luar negaranya (impor). Kegiatan ini juga memicu sistem perekonomian yang semakin tanpa batas yang ditunjukkan oleh lembaga perbankan dan keuangan juga turut mengikuti perkembangan transaksi yang mendukung kegiatan ekspor dan impor tersebut. Inilah yang disebut dengan ekonomi global yang mewujudkan kegiatan perdagangan secara internasional.

Beberapa Penyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam Sistem Perekonomian Terbuka


Berikut adalah beberapa alasan yang memicu terjadinya perdagangan Internasional :
  • Perbedaan Kondisi Produk. Alasan perbedaan kondisi suatu produk ini yang lebih cenderung mengarah pada kualitas produk juga menjadi alasan terjadinya perdagangan internasional. Misalkan ada salah satu negara yang mempunya iklim tropis tentunya memiliki kemampuan untuk memproduksi pisang, kopi, dengan kualitas yang lebih maksimal yang kemudian diperdagangkan ke luar yang ditukar dengan berbagai macam barang dan jasa dari negara lain.
  • Menghemat Biaya Produksi. Hal ini juga menjadi alasan para produsen untuk melakukan perdagangan secara internasional. Dan sebenarnya inti dari alasan ini adalah untuk menekan tingginya biaya produksi dengan cara menghasilkan produk dalam skala jumlah yang lebih besar. Bukankah tidak ada cara lain yang lebih hemat selain menjual produk yang berskala besar tersebut ke pasar global?
  • Perbedaan tingkat selera. Walaupun misalkan kondisi sebuah produk dari berbagai daerah itu sama, perdagangan internasional tetap mungkin akan terjadi apabila masing – masing penduduk di suatu negara memiliki selera yang berbeda. Contohnya ada dua negara yang menghasilkan daging. Yang satu adalah produsen daging sapi, dan yang satu adalah produsen daging ayam. Jika produsen daging sapi memiliki selera terhadap daging ayam dan sebaliknya, tentu proses impor dan ekspor akan terjadi.
  • Adanya prinsip perbandingan keunggulan (comparative advantage). Maksud dari prinsip ini adalah suatu negara cenderung akan lebih berspesialisasi untuk menciptakan produk dan mengekspornya ke luar jika dirasa pembuatan produk di negaranya itu memakan biaya yang relatif lebih rendah dari pada dibuat oleh negara lain. Sebaliknya suatu negara akan lebih memilih untuk mengimpor produk jika biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut dinilai relatif tinggi (kurang efisien) jika di produksi di negaranya sendiri.

Nah, dengan adanya sistem perekonomian terbuka yang salah satunya memicu suatu negara untuk lebih berspesialisasi sesuatu prinsip keunggulan komparatif, maka roda kehidupan semua orang akan menjadi lebih mudah dan lebih baik.

No comments:

Post a Comment