Tingkat Inflasi Dari Kebijakan BBM Mencapai 0,7 Persen Pada Bulan Juli



Prediksi pemerintah tentang dampak kebijakan naiknya harga BBM (bahan bakar minyak) yang bersubsidi terhadap inflasi di bulan Juli 2013 ini yaitu sebesar 0,7%. Dan pemerintah juga memastikan untuk memenuhi stok pasokan pangan dengan tujuan untuk menjaga inflasi di bulan Juli tersebut.

Hatta Rajasa selaku Menko Bidang Perekonomian mengakatan hal yang senada yaitu pada bulan Juni inflasi sudah mencapai 0,3% dan di bulan Juli ini mencapai 0,7%. Hal ini disampaikan beliau seusai rapat koordinasi Stabilisasi Pangan di Kantor Kementrian Perekonomian hari Rabu lalu.

Selain itu beliau juga menegaskan bahwa inflasi pada bulan Juli ini akan dijaga agar tidak meningkat lebih dari 1%. Termasuk tindakan yang dilakukan pemerintah adalah menjaga tingkat harga volatel food agar tetap stabil. Bahkan kemungkinan besar dalam pemenuhan pasokan pangan pemerintah akan melakukan berbagai cara termasuk impor.

Menurut hasil pengamatan beliau, produk kebutuhan pangan di pasaran sudah mulai menurun di minggu ketiga bulan Juli ini dan lebih baik dibanding minggu sebelumnya. Akan tetapi masih terdapat beberapa bahan pokok yang harganya masih tinggi, meski tidak tertutup kemungkinan lebih cenderung akan segera turun harganya. Dan harga khusus untuk bahan pangan berupa daging, pemerintah berusaha menjaga kestabilan harga daging berkisar antara Rp. 75.000 - Rp. 80.000 per kilogram-nya.

Di sisi lain Sasmito Hadi Wibowo seagai Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS (Badan Pusat Statistik) memprediksi bahwa bulan Juli ini adalah puncak naiknya inflasi yang disebabkan tiga hal, yaitu dampak BBM, bulan ramadhan, dan memasuki tahun ajaran baru.

Namun, Sasmito Hadi Wibowo optimis bahwa besarnya inflasi di bulan Juli ini tergantung seberapa besar upaya pemerintah kita untuk menekan kenaikan harga. Seberapa naik pun tingkat inflasi, kemungkinan tetap bisa ditekan.

Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan hasil pemantauannya terhadap gejolak harga komoditas pangan yang ternyata terdapat kenaikan cukup besar dibanding bulan Juni lalu. Contohnya seperti daging sapi yang naik mencapai 70%, daging ayam juga naik sebesar 20%. Sebab akan hal itu pemerintah membuat kebijakan dengan cara melakukan impor produk yang dinilai kurang jumlahnya dari beberapa negara termasuk China, Kamboja, dan Vietnam. Beberapa produk yang diimpor oleh pemerintah diantaranya adalah cabai merah dan bawang merah.

Di lain pihak, Agus DW Martowardjojo yang menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia menyatakan bahwa menurutnya inflasi di bulan Juli bisa saja mencapai 2,3% lebih. Karena hal ini beliau menghimbau agar kemungkinan ini untuk terus diwaspadai. Dan menurut beliau yang menjadi sumber permasalahan utama penyebab inflasi di bulan Juli ini yaitu volatel food yang menuntut pemerintah untuk terus berupaya dalam memenuhi kebutuhan persediaan pangan. (cm)

No comments:

Post a Comment