Pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2013 kemarin Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta melakukan konferensi pers yang dilakukan setelah Rapat Koordinasi Stabilitas Harga Pangan. Dalam konferensi pers tersebut dikatakan bila beberapa harga komoditas pangan sudah mulai menurun. Pemerintah juga menambahkan bila mereka optimis harga tersebut akan terus menurun sejalan dengan datangnya barang-barang yang di import ke Indonesia.
Namun nyatanya hari ini - 17 juli 2013 - perkembangan mengejutkan terjadi di pasaran dimana harga komoditas daging sapi di berbagai daerah seperti Kolaka, Sulawesi Tenggara, Mataram NTB, dan daerah-daerah lainnya mengalami lonjakan harga mencapai lebih dari Rp. 100.000/kg. Dari berbagai sumber yang ada, diketahui bila pemberitaan naiknya harga daging sapi di Jakarta khsususnya telah merebak ke berbagai daerah sehingga daerah-daerah pun menaikkan harganya.
Hal ini bertentangan dengan hasil konferensi pers pada beberapa hari lalu yang menyatakan bila trend harga Sapi menurun. “Perkembangan harga pangan pokok secara nasional pada minggu ketiga dibandingkan minggu kedua (bulan Juli) menunjukkan tren penurunan secara nasional, terutama komoditas-komoditas yang harganya cukup tinggi,” demikian kata Menko Perekonomian Hatta Rajjasa waktu itu. Dua hari lalu kementerian Kemenko menyatakan bila di Jakarta, tingkat harga daging sapi sudah menurun menjadi Rp 96.000-97.000 setelah sebelumnya berkisar Rp 98.000, lalu di Bandung dari harga Rp 106.000 menjadi Rp 103.000.
Disisi lainnya, Mentri Pertanian Suswono menyatakan kaget ketika mengetahui bila harga daging sapi di daerah Mataram Nusa Tenggara Barat telah mencapai harga Rp. 100.000 per Kg.
"Waktu saya ke Mataram kemarin, saya cukup kaget ketika mengetahui harga daging sapi di pasaran mencapai Rp 100.000 per Kg, padahal Mataram salah satu daerah yang mempunyai sapi cukup banyak," kata Suswono ditemui di Kantornya seperti yang dilansir oleh detik pada Selasa (16/7/2013).
Suswono menyatakan bila harga daging sapi yang melonjak di daerah akibat tersiarnya kabar tingginya harga komoditi di DKI Jakarta. "DKI Jakarta ini ternyata memberi pengaruh cukup besar bagi daerah, apalagi di Mataram inflasinya cukup tinggi, sementara pedagang sapi di Mataram mengaku sudah minta pasokan cukup banyak tapi dibatasi sama pemasok," Demikian menurut Siswono.
Harga-harga komoditas memang sedang meninggi saat ini di Indonesia. Selain daging sapi yang melonjak tajam, komoditas lain seperti cabai, daging ayam dan lain-lain juga mengalami peningkatan. Indonesia memang mempunyai siklus yang unik dimana harga-harga merangkak naik ketika memasuki bulan Ramadhan dan harga akan terus naik ketika mendekati Idul fitri. Namun untuk tahun ini, kenaikan harga juga disebabkan oleh naiknya BBM yang telah dinaikan pemerintah sebelum bulan Ramadhan tiba.
4 hari sebelumnya Presiden SBY dikabarkan marah karena harga sembako terus beranjak naik. Beliau mengatakan bila dia telah beberapa kali mengeluarkan instruksi agar harga bahan-bahan pokok menurun, tapi kinerja pemerintahannya terlihat lambat. "Terus terang saya tidak sabar, sama dengan tidak sabarnya rakyat. Bulat. Saudara lihat pasar tidak? Saudara dengarkan sosial media tidak?" ujar Presiden dengan nada kesal.
Dengan kabar terbaru di hari ini terlihat bila harga sembako masih tertekan, belum diketahui dengan jelas efektifitas pemerintah dalam menangani semakin naiknya harga sembako saat ini dipasaran.(nm)
dari berbagai sumber:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/07/13/mpv6vm-sby-marah-harga-sembako-tak-kunjung-turun
http://regional.kompas.com/read/2013/07/16/2231270/Daging.Sapi.Tembus.Rp.100.000.per.Kilo
http://www.ekon.go.id/berita/view/pemerintah-jamin-ketersediaan.310.html#.UeZKUqw8lYA
http://finance.detik.com/read/2013/07/16/203923/2304798/4/suswono-kaget-harga-daging-tembus-rp-100000-kg-di-daerah-lumbung-sapi
Namun nyatanya hari ini - 17 juli 2013 - perkembangan mengejutkan terjadi di pasaran dimana harga komoditas daging sapi di berbagai daerah seperti Kolaka, Sulawesi Tenggara, Mataram NTB, dan daerah-daerah lainnya mengalami lonjakan harga mencapai lebih dari Rp. 100.000/kg. Dari berbagai sumber yang ada, diketahui bila pemberitaan naiknya harga daging sapi di Jakarta khsususnya telah merebak ke berbagai daerah sehingga daerah-daerah pun menaikkan harganya.
Hal ini bertentangan dengan hasil konferensi pers pada beberapa hari lalu yang menyatakan bila trend harga Sapi menurun. “Perkembangan harga pangan pokok secara nasional pada minggu ketiga dibandingkan minggu kedua (bulan Juli) menunjukkan tren penurunan secara nasional, terutama komoditas-komoditas yang harganya cukup tinggi,” demikian kata Menko Perekonomian Hatta Rajjasa waktu itu. Dua hari lalu kementerian Kemenko menyatakan bila di Jakarta, tingkat harga daging sapi sudah menurun menjadi Rp 96.000-97.000 setelah sebelumnya berkisar Rp 98.000, lalu di Bandung dari harga Rp 106.000 menjadi Rp 103.000.
Disisi lainnya, Mentri Pertanian Suswono menyatakan kaget ketika mengetahui bila harga daging sapi di daerah Mataram Nusa Tenggara Barat telah mencapai harga Rp. 100.000 per Kg.
"Waktu saya ke Mataram kemarin, saya cukup kaget ketika mengetahui harga daging sapi di pasaran mencapai Rp 100.000 per Kg, padahal Mataram salah satu daerah yang mempunyai sapi cukup banyak," kata Suswono ditemui di Kantornya seperti yang dilansir oleh detik pada Selasa (16/7/2013).
Suswono menyatakan bila harga daging sapi yang melonjak di daerah akibat tersiarnya kabar tingginya harga komoditi di DKI Jakarta. "DKI Jakarta ini ternyata memberi pengaruh cukup besar bagi daerah, apalagi di Mataram inflasinya cukup tinggi, sementara pedagang sapi di Mataram mengaku sudah minta pasokan cukup banyak tapi dibatasi sama pemasok," Demikian menurut Siswono.
Harga-harga komoditas memang sedang meninggi saat ini di Indonesia. Selain daging sapi yang melonjak tajam, komoditas lain seperti cabai, daging ayam dan lain-lain juga mengalami peningkatan. Indonesia memang mempunyai siklus yang unik dimana harga-harga merangkak naik ketika memasuki bulan Ramadhan dan harga akan terus naik ketika mendekati Idul fitri. Namun untuk tahun ini, kenaikan harga juga disebabkan oleh naiknya BBM yang telah dinaikan pemerintah sebelum bulan Ramadhan tiba.
4 hari sebelumnya Presiden SBY dikabarkan marah karena harga sembako terus beranjak naik. Beliau mengatakan bila dia telah beberapa kali mengeluarkan instruksi agar harga bahan-bahan pokok menurun, tapi kinerja pemerintahannya terlihat lambat. "Terus terang saya tidak sabar, sama dengan tidak sabarnya rakyat. Bulat. Saudara lihat pasar tidak? Saudara dengarkan sosial media tidak?" ujar Presiden dengan nada kesal.
Dengan kabar terbaru di hari ini terlihat bila harga sembako masih tertekan, belum diketahui dengan jelas efektifitas pemerintah dalam menangani semakin naiknya harga sembako saat ini dipasaran.(nm)
dari berbagai sumber:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/07/13/mpv6vm-sby-marah-harga-sembako-tak-kunjung-turun
http://regional.kompas.com/read/2013/07/16/2231270/Daging.Sapi.Tembus.Rp.100.000.per.Kilo
http://www.ekon.go.id/berita/view/pemerintah-jamin-ketersediaan.310.html#.UeZKUqw8lYA
http://finance.detik.com/read/2013/07/16/203923/2304798/4/suswono-kaget-harga-daging-tembus-rp-100000-kg-di-daerah-lumbung-sapi
No comments:
Post a Comment